Melihat Kedalaman Skuad Arsenal

ARS Squad

Hingga minggu kedua Premier League Arsenal hanya di perkuat oleh 22 pemain. Dari 22 pemain itupun satu orang (Sanogo) adalah pemain baru tanpa pengalaman EPL dan satu orang lagi (Ryo) baru pertama kali masuk di tim utama Arsenal.

Diakhir musim kompetisi lalu, Ivan dan Wenger (yang paling berpengaruh dalam aktifitas transfer Arsenal)  menjanjikan akan merekrut 2-3 pemain untuk menambah kedalam skuad yang ada. Penambahan anggota skuad dikarenakan juga kebijakan clear out yang dimaksudkan untuk membersihkan rekening gaji Arsenal dari pemain-pemain yang selama ini “menganggur”. Pemain seperti Arshavin, Gervinho, Denilson, Chamakh dijual untuk mengefisienkan pengeluaran klub.

Kebijakan clear out ini saya rasa sangat bagus untuk efisiensi keuangan dan juga lebih bisa meningkatkan kompetisi dalam memperebutkan tempat di tim. Pemain harus bisa memberikan kontribusi dan mengeluarkan segala kemampuannya agar dapat tetap bertahan. Bisakan membayangkan bila kita bekerja dalam sebuah perusahaan, kita harus bekerja keras untuk dapat gaji, kemudian bila kita melihat ada teman kita yang hanya sekedar duduk-duduk saja tapi memperoleh gaji juga. Saya rasa pegawai yang rajin akan menjadi berkurang semangat untuk bekerja keras, toh dapat gaji juga.

Setelah clear out pemain-pemain pengangguran ini pasti fans berfikir akan adanya penambahan pemain untuk mengisi kekosongan. EPL mengijinkan dalam satu tim peserta diisi oleh 25 pemain ( 17 non HG dan 8 HG)¹. Arsenal saat ini baru diperkuat oleh 22 pemain ( 12 non HG, 8 HG, dan 2 non list), ini berarti bila Arsenal benar-benar berambisi untuk meraih trofi lebih baik Arsenal melengkapi jatah skuad yang diijinkan (bisa menambah 5 pemain non HG)².

Selain clear out, saya juga mengapresiasi langkah Arsenal yang musim ini tidak menjual satupun pemain pentingnya. Pemain seperti Koscielny, Cazorla, Sagna, Walcott sempat diincar oleh klub lain dan Arsenal berhasil mempertahankan mereka.

Menurut statistik, musim kemarin dalam 1 tim hanya 18-22 pemain yang bermain lebih dari 10 pertandingan. Pemain-pemain ini bisa kita sebut sebagai pemain reguler. Arsenal musim kemarin bermain dengan 20 pemain reguler, sedangkan tim seperti Man U menggunakan 22 pemain, Chelsea (20), Spurs (20), ManCity (22). Dari skuad musim ini Arsenal baru memiliki 22 anggota tim utama dimana tiga tanpa pengalaman yg cukup (Sanogo, Ryo, Frimpong) dan satu pemain langanan cedera (Diaby). Jadi bisa dibilang Arsenal hanya memiliki 18 pemain yang musim kemarin secara reguler bermain, itu baru dilihat dari sisi jumlah skuad, belum dari sisi kualitas masing-masing pemain.

Dari sis kualitas (meski banyak yang menyangsikan), pemain-pemain Arsenal cukup mampu untuk bersaing, tapi ya itu tadi hanya sekedar bersaing. Coba saja bila kalian pernah bermain PES atau FIFA, overall point pemain Arsenal berada di atas Man Utd (terutama gelandang), tetapi kekurangan mendasar Arsenal adalah saat ini tdak memiliki pemain istimewa yang dapat membuat perbedaan dalam sebuah pertandingan. Mengutip perkataan Diego Forlan (saat diwawancarai soal transfer Suarez)

“Mereka (Arsenal) mempunyai pemain-pemain yang sangat bagus. Tetapi, mungkin kurang seorang pemain istimewa yang dibutuhkan untuk memberi gelar juara Premier League. United mempunyai Wayne Rooney dan City memiliki Sergio Aguero. Tetapi, Arsenal kesulitan semenjak ditinggal Henry.” – Diego Forlan

Saat ini Arsenal cukup bisa mendominasi dengan catatan pemain inti kita dalam kondisi fit (Arteta-Cazorla-Rosicky). Lalu apa yang kita lakukan saat pemain tersebut cedera? Kita memainkan pemain yang (se) ada (nya), bahkan bila terpaksa akan memainkan pemain diluar posisi aslinya.

Dari pergerakan transfer Arsenal pada transfers window ini, Arsenal mengincar pemain dengan posisi striker, gelandang, dan bek, juga kiper “berCV” bila ada. Suarez, Benzema, Higuain untuk posisi striker, Di Maria, Cabaye, Perez, Gustavo untuk posisi gelandang, Giter untuk bek, Cesar, Viviano, dan yang terakhir Casilas untuk posisi kiper (awalnya Flamini bukan pemain incaran).

Pemain-pemain ini (satu tiap posisi) sudah dapat mengisi kekosongan yang ditinggalkan pemain lama dan juga untuk meningkatkan kualitas tim yang musim lalu (buktinya susah bersaing untuk juara EPL). Tidak dapat dibantah juga bila pemain-pemain seperti Szczesny, Vermaelen, Ramsey, Wilshere, Podolski masih sering tidak konsisten dan juga rawan cedera (Arteta yang terlalu sering dimainkan juga lebih sering cedera) .

Bagi para pendukung jargon “We don’t buy stars, we make them” dan “pengembangan pemain muda”, mari saya “bukakan mata” kalian. Arsenal benar-benar membutuhkan pemain untuk menambah kualitas tim agar menjadi lebih kompetitif. Bukan masalah uang ( Arsenal sekarang sudah kaya) dan juga bukan bermaksud jor-joran membeli pemain (kalau iya apa salahnya, kan uang hasil menabung sendiri), tetapi untuk membeli pemain yang bagus Arsenal harus mengeluarkan uang yang besar. Bila dilihat kebelakang sebenarnya pemain-pemain penting yang dibeli Arsenal semuanya selalu memecahkan rekor transfer klub! Wright, Bergkamp, Henry, Wiltord, Cazorla semuanya memecahkan rekor transfer klub saat direkrut.

Harga memang tidak selalu berbanding lurus dengan kulitas sang pemain dan legenda-legenda Arsenal tidak dibeli dengan harga fantastis, tetapi adakah pemain berkualitas dunia atau calon pemain berkualitas dunia berharga murah? jawabannya tidak. Ok, soal Arshavin, tapi ingat saat dia pertama masuk, Arsenal dapat meningkat secara permainan. Kegagalan Arshavin juga karena Arsenal masih kurang berinvestasi pemain. Diingat lagi, sebelum masa Wright berakhir, Arsenal membeli Berkamp, Sebelum masa Berkamp berakhir, Arsenal mendatangkan Henry, dan bahkan saat keduanya masih di puncak permainan Arsenal membeli Wiltord, itulah masa masa keemasan Arsenal tahun 1998-2005. Arshavin? Arsenal tidak membeli siapapun, Cazorla datang terlambat saat Arshavin sudah mulai menurun. Saat Cazorla direkrut, dia langsung dapat menjadi roh tim dan juga langsung menjadi pemain terbaik Arsenal musim lalu. Inilah efek seorang pemain berkualitas!

Persamaan matematika pemain: Harga  Kualitas, Kualitas = Harga.

pemain mahal belum tentu berkualitas (cocok dengan tim), tetapi pemain yang berkualitas (dibutuhkan tim) selalu “memiliki harga”.

Wright, Berkamp, Henry, Wiltord, belum menjadi pemain bintang saat didatangkan? Ya, benar. Tatapi adakah pemain berkualitas dengan harga murah? Jawabnya tidak, kecuali bila scouting (dan mungkin juga internet) belum berkembang seperti saat ini. Saat ini setiap tim bisa berburu pemain sampai ke pelosok (nanti kebentur work permit 😀). Semua tim berburu pemain berkualitas yang jumlahnya tidak banyak sehingga berlaku hukum ekonomi saat demand > supply = harga naik.

Arsenal tidak perlu membeli pemain berharga termahal sedunia (legenda Arsenal bukan pemain termahal dunia), Arsenal hanya perlu membeli pemain yang kualitasnya lebih dari anggota skuad yang ada sekarang dan pemain-pemain itu nyatanya memang berharga mahal. Pengembangan pemain muda akan selalu berjalan beriringan karena sejatinya pemain-pemain muda akan lebih baik belajar pada pemain-pemain yang lebih berkualitas.

Casilas, Cabaye, Di Maria, Ozil, Fellaini, Benzema, Cesar, Sakho, akan lebih dari cukup untuk meningkatkan kualitas tim. Meski juga akhirnya bukan nama-nama yang tersebut yang direkrut, yang terpenting pemain tersebut haruslah berkualitas dan istimewa seperti kata Forlan. Tetap tidak mungkin semua pemain tersebut bisa direkrut karena hanya ada lima slot pemain non-HG di Arsenal dan menurut prediksi saya, Arsenal hanya membeli maksimal empat pemain tambahan. (woj)

Note: Bila Flamini jadi direkrut, berarti tinggal tersisa empat spot kosong.

1. Peraturan Home Grown dan Non Home Grown Player (disingkat HG dan Non HG) http://www.premierleague.com/en-gb/fans/faqs/home-grown-player-rule/

2. Ryo Myaichi dan Yaya Sanogo tidak perlu dimasukkan dalam daftar 25 pemain karena masih berusia dibawah 21 tahun.

3 thoughts on “Melihat Kedalaman Skuad Arsenal

  1. Terus terang kondisi kedalaman squad afc memang mengkhawatirkan. Let say kita tidak berbicara soal perburuan gelar deh. Untuk bisa bertahan semusim dengan 11 pemain di lapangan saja kalau seperti ini sulit. Saat badai cedera menerpa, bisa2 ada pemain yg di deploy bukan di posisi naturalnya! (Lucu kan kalau melihat koscielny jadi pemain tengah? …. atau tidak?! Come on?!).

    Tinggal 4 hari!!! Tick tock tick tock arsene wenger!

    • Sesungguhnya saya tidak tahu apa yang dipikirkan oleh Wenger, Gazidis dan orang-orang lingkaran dalam Arsenal. Perencanaan (transfer) yang buruk, harus menunggu aksi (8-2, 1-3) baru ada reaksi, itupun kadang reaksinya salah (JYP).
      Paling susah adalah menebak pemain yang akan direkrut Arsenal.

      .

  2. Pingback: Melihat Kedalam Skuad Arsenal (2) | Shenley Ground

Tulis komentar.....